arema indonesia



Arema Indonesia (dulu: Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kotaMalang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan “Singo Edan” . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema Indonesia adalah tim sekota dari Persema Malang. Sejak berganti pemilik dari PT Bentoel Investama, Tbk ke konsorsium di tahun 2009. secara resmi Arema Malang, berganti nama menjadi Arema Indonesia.

Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa.[rujukan?]Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania‘.

Sejarah

Nama Arema pada masa Kerajaan

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade ‘80-an

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam “subkultur” dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Awal mula berdirinya PS Arema

(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.

Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klubArmada ‘86.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.

Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.

Perjalanan Arema di Galatama

Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang),Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.

Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.

Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.

Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan Arema di Ligina

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisikepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juaraCopa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18, Runner Up Piala Jatim Esia[1/6/2008]Pada Final Melawan Persik Kediri dengan skor 2-1 di stadion Gelora Delta Sidoarjo. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema di ISL

Di kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium). Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. keBritish American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania.

PERSIJA 1-5 AREMA: Pesta Gol, Arema Indonesia Sempurnakan Gelar Juara di Jakarta

Persija Jakarta vs Arema Indonesia 1-5 (0-2)


Juara Liga Super Indonesia 2009/10, Arema Indonesia, menutup kompetisi dengan hasil sempurna usai melumat tuan rumah Persija dengan skor telak, 5-1.

Lima gol Arema dicetak oleh tendangan bebas Esteban Guillen dan penalti Pierre Njanka di babak pertama. Persija sempat memperkecil kedudukan menjadi 1-2 melalui Bambang Pamungkas, namun pesta Aremania tak terbendung dengan tiga gol tambahan dari Roman Chmelo (2 gol) dan Noh Alam Shah.

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Pemain-pemain Arema dan Persija sebelum pertandingan

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Langkah Juara: Ahmad Bustomi dan Purwaka Yudi melangkah memasuki lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Pierre Njanka, Iswan Karim, Zulkifli, dan M Fakhrudin memasuki lapangan

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Noh Alam Shah mengejar bola dengan bek Persija, Papa Abdou Toure

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Awal pesta gol: Kiper Persija, M Yasir, coba menghalau Noh Alam Shah yang akhirnya berbuah tendangan bebas Arema dan menjadi gol

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Esteban merayakan gol pertama Arema ke gawang Persija melalui tendangan bebas yang menjadi trademark-nya

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Emosi: Abanda Herman coba menyerang wasit Oki Dwi Putra

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Pergi kau! Bek Persija, Abanda Herman, mengibaskan tangannya pada kapten Arema, Pierre Njanka

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Penalti Pierre Njanka yang membuat skor menjadi 2-0 untuk keunggulan Arema Indonesia

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Happy Papa! Pierre Njanka merayakan golnya ke gawang mantan klub bersama Ahmad Bustomi dan Roman Chmelo

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Emaleu Serge coba menenangkan emosi pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Luapan kegembiraan Jakmania setelah Bambang Pamungkas memperkecil ketinggalan Persija menjadi 1-2

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Duel Roman Chmelo dengan bek Persija, Papa Abdou Toure

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Ridhuan Muhamad mengejar bola dihadang oleh bek Persija, Leo Saputra

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Roman-Goal! Selebrasi Roman Chmelo usai mencetak gol ketiga Arema ke gawang Persija

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Tarian juara: Dendi Santoso, Beny Wahyudi dan Noh Alam Shah meluapkan kegembiraan setelah Arema unggul 4-1

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Aremania mengangkat replika trofi juara di tengah lautan oranye Jakmania

Persija Jakarta vs Arema Indonesia
Hasil Sempurna! Arema Indonesia menutup musim juara dengan kemenangan telak 5-1 di ibu kota

Pesta Juara Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta

Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi lautan Aremania jelang pertandingan Persija Jakarta vs Arema Indonesia, Minggu (30/6).

Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan



Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan


Aremania di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan