jari lidah dan sikap :)

Maaf kalau kurang berkenan cuma pengen mengutarakan pendapat saja
Yang pada baca udah berapa lama ya hidup dunia? Mungkin ada yang udah 15 tahun, 16, 24, 30, atau mungkin 55 tahun? atau ada yang udah mati??? hahahaa

Oot .. balik lagi ..

Dari perjalanan hidup yang telah kamu lalui selama itu pelajaran apa saja yang kamu dapat dan membuat kamu seperti sekarang? Apakah kamu merasa hidupmu datar, flat, gitu2 aja dan hasilnya sekarang kamu juga adalah orang yang biasa2 saja? Atau kamu sudah mengalami berbagai macam hal mulai dari yang menyenangkan sampai yang menyakitkan dan semua yang sudah kamu lalui itu membuatmu menjadi seseorang yang terus berevolusi dari segi sikap, perilaku dan cara memandang kehidupan?

Sadar tidak kalau apa yang sudah terjadi padamu mempengaruhi apa yang kamu lakukan sekarang? Sebagai contoh kamu adalah seseorang yang sudah pernah mengalami permasalahan dalam pekerjaan sehingga akhirnya kamu berkata “ah bekerja di perusahaan itu tidak enak, lebih baik aku membuka usaha sendiri meski cuma dagang bakso” atau contoh lain kamu adalah seorang yang pernah disakiti oleh pasangan kamu sampai akhirnya kamu berkata “aah semua cowo itu gombal .. ngomong doang” atau “aah cewe itu mana ada yang bener .. liat dompet doang” itu sekedar contoh jangan diambil hati

Contoh lain, kamu orang yang ambisius, untuk meraih apa yang kamu inginkan kamu sudah mengelahkan segala daya upaya dan akhirnya kamu memperolehnya, lalu kemudian ada orang lain yang juga ingin meraih apa yang diinginkannya dan memulai dari posisi yang sama dengan kamu dulu tapi kamu malah memandangnya rendah .. bukannya ngebantuin eh malah sombong.

Sekali lagi ini cuma sekedar contoh bisa jadi yang terjadi malah dengan segala apa yang telah kamu dapatkan selama hidupmu kamu membantu orang lain agar tidak mengalami kejadian yang sama seperti apa yang kamu alami ya toh?

Caramu bersikap dan berbicara saat ini bisa jadi adalah suatu bentuk manifestasi dari masa lalumu atau bisa jadi juga merupakan sebuah “topeng” untuk menutupi sisi dirimu yang kamu tidak ingin orang lain mengetahuinya. Itu saya sebut sebagai proses mengaku – aku, kamu membentuk image sedemikian rupa sampai akhirnya orang memandangmu seperti itu dan ending dari mengaku – aku ini adalah sebuah pengakuan atas eksistensimu dengan berbagai penilaian dari orang lain entah itu baik atau buruk. Bisa2 malah ujung2nya membohongi diri sendiri.

Jadilah orang yang rendah hati tanpa memandang rendah orang lain, itu kata orang tua saya, setiap orang memiliki cerita hidupnya sendiri, saya orang yang percaya takdir itu sudah dituliskan dan kita tinggal menjalaninya, tapi saya juga percaya saat pikiran kita bercabang mengenai suatu permasalahan saat itulah bijak hati dan pikir kita diuji, karena setiap solusi yang kita ambil akan membawa kita menuju sebuah cerita hidup yang berbeda dari apabila kita memilih solusi yang lain.

Karena setiap orang memiliki ceritanya sendirilah kita menjadi tidak superior atas orang lain, seorang presiden sekalipun belum tentu lebih baik dari seorang tukang sapu jalanan, seorang lulusan kampus terbaik dengan IPK cumlaude pun belum tentu lebih baik dibandingkan dengan seorang lulusan SD atau bahkan dari yang tidak pernah sekolah sekalipun. Saat kita mampu memandang bahwa tidak ada orang yang benar – benar baik di dunia dan tidak ada orang yang benar – benar jahat di dunia, saat itu kita sadar bahwa tidak ada manusia yang tidak sempurna. Kita akan malu untuk mengatakan “saya pintar .. dia bodoh” “saya kaya .. dia miskin” “saya baik .. dia jahat”, kita akan menjaga jari telunjuk kita agar tidak sembarangan menunjuk2 pada orang lain. Kita akan menjaga lidah kita yang merupakan senjata paling tajam di dunia ini agar tidak menyakiti perasaan kita sendiri, teman kita, sahabat kita, bahkan saudara kita sendiri. Tutur kata yang keluar adalah untuk mengingatkan dan memberi tahu dengan berbagai macam bentuk kata yang sesuai dengan apa yang kita inginkan tanpa ada niatan untuk menyakiti orang lain.

Sekian aja, semoga berkenan,

Berpendapat dipersilahkan, pro atau kontra dipersilahkan

Tapi jangan memaksa dan hargailah pendapat orang lain
0 Responses